Monday, November 17, 2014

Review Website Berbasis Psikologi (www.psikologikita.com)

Tugas Softskill

Sistem Informasi Psikologi
Kelompok 4 / 4PA01
Elza Diantika (18511147)
Fitri Jayanthi (12511919)
Indarti Rahmawardani (13511578)
Khairunnisa Nurul Fadilla (13511964)
Kristina Damayanti (14511024)
Restiyani Rizki Utami (15511997)
Suci Rizwarni Octaviana (16511917)



Akhir-akhir ini penerapan psikologi dalam kehidupan sehari-hari sudah cukup banyak, termasuk penerapan dalam bidang teknologi yang memanfaatkan jaringan komputer, seperti bermunculannya situs-situs atau website berbasis psikologi yang digunakan sebagai alat bantu atau alat hubung bagi masyarakat awam agar tetap bisa mempelajari psikologi ataupun hanya untuk sekedar berbagi. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis akan membahas salah satu situs berbasis psikologi yaitu www.psikologikita.com, situs yang sudah berselancar di dunia maya sejak 18 Mei 2012, yang menawarkan fitur-fitur menarik seperti artikel mengenai permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan psikologis seseorang, dan rubrik curhat/layanan psikologi.

A.    Latar Belakang Berdirinya Website “Psikologi Kita”
Website “Psikologi Kita” dibuat oleh para psikolog ahli pada bidang klinis dewasa yang merupakan lulusan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan maksud untuk berbagi ilmu yang berhubungan dengan psikologi secara lebih luas kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang belum memiliki psikolog di lingkungan tempat tinggalnya. Website “Psikologi Kita” memberikan gambaran bahwa psikologi bukan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan berat seperti yang selama ini dianggap oleh orang awam, serta menggambarkan betapa luasnya cakupan psikologi sehingga apabila seorang individu memiliki suatu masalah, ia bisa bertanya kepada psikolog atau berbagi cerita mengenai permasalahnnya dengan pengunjung website “Psikologi Kita”.

B.     Isi Website “Psikologi Kita”
Pada website “Psikologi Kita”, terdapat menu artikel, yang memiliki tiga submenu yang dapat diakses oleh pengunjung website.


Menu pertama adalah ‘cerita dari kamu’. Pada menu ini pengunjung dapat melihat kolom diskusi atau tanya jawab mengenai berbagai permasalahan yang dialami oleh orang lain beserta jawaban yang diberikan oleh psikolog. Selain itu, pengunjung juga dapat memberikan komentar atau tanggapan mengenai permasalahan tersebut.




 Pada menu kedua, yaitu ‘layanan psikologi’, terdapat layanan curhat yang diberikan untuk pengunjung yang ingin bertanya atau bercerita mengenai permasalahannya dengan psikolog secara pribadi melalui e-mail, tanpa ingin terlihat atau terbaca oleh orang lain.
Selanjutnya pada menu ketiga, yaitu ‘psikologi’, terdapat berbagai artikel terkait bidang psikologi yang ditulis oleh para psikolog berdasarkan pengalaman psikolog tersebut selama praktek sebagai psikolog dan sumber-sumber ilmiah terpercaya, sehingga artikel-artikel tersebut dapat dipertanggungjawabkan.


Website “Psikologi Kita” memiliki tujuh orang psikolog yang akan membuat artikel, dan memberikan konsultasi pada pengunjung yang memberikan pertanyaan mengenai permasalahannya. Identitas para psikolog dapat dilihat di profil psikolog pada website “Psikologi Kita”.
             


C.    Manfaat Website “Psikologi Kita”
Hadirnya website “Psikolog Kita” memberikan jendela baru bagi masyarakat awam yang ingin mempelajari psikologi, serta mempermudah para psikolog dalam hal mengkomunikasikan permasalahan psikologi yang mungkin kurang familiar dikalangan masyarakat awam. Misalnya masalah mengenai ‘schizophrenia’.

D.    Kelebihan Website “Psikologi Kita”
Website “Psikologi Kita” memiliki artikel-artikel yang berhubungan dengan dunia psikologi, dan diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai psikologi. Fitur ini memberikan pengetahuan dan informasi mengenai permasalahan psikologis sehari-hari, seperti manfaat pelukan bagi kesehatan jiwa, insomnia dan lain-lain. Dari segi isinya, artikel-artikel yang disediakan sangat berbobot, detail serta bahasa dan pilihan kata yang digunakan cukup baik dan dapat dimengerti oleh para pengunjung. Dari artikel-artikel tersebut, masyarakat awam tentunya jadi lebih bisa memahami dirinya serta keadaan psikis orang lain disekitarnya. Selain itu fitur ini juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu sudah adanya pengelompokan artikel per topik sehingga pengguna bisa dengan mudah menemukan artikel yang ingin dibaca.

Selain menyediakan artikel-artikel mengenai psikologi, website “Psikologi Kita” juga menyediakan jasa konsultasi gratis secara online. Konsultasi ini sangat mudah dilakukan. Pengunjung website yang ingin bertanya mengenai permasalahannya, dapat langsung melakukan konsultasi via “yahoo mail” dengan psikolog yang sedang online. Jika tidak ada psikolog yang sedang online, maka pengunjung website dapat menuliskan permasalahannya di kolom curhat’ atau mengirimkannya via e-mail, dan akan di jawab oleh salah satu psikolog dalam rentang waktu kurang lebih tiga hari. Fitur ini sangat menguntungkan para pengunjung, karena pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk berkonsultasi dengan para psikolog.
Selain itu, website Psikologi Kita memiliki kolom login user. Di kolom ini pengunjung dapat memasukkan username dan password yang akan menentukan hak akses dari pengunjung. Kolom ini diperuntukkan untuk pengunjung yang sudah menjadi anggota dari website “Psikologi Kita”. Tetapi, bukan berarti jika pengunjung belum terdaftar menjadi anggota tidak bisa mengakses website tersebut. Pengunjung yang tidak menjadi anggota tetap bisa mengakses website tersebut, hanya saja jika menjadi anggota ada keuntungan yang diperoleh. Keuntungannya adalah anggota dapat menerima pemberitahuan adanya artikel baru melalui e-mail. Jadi, anggota tidak perlu membuka website “Psikologi Kita” terlebih dahulu untuk mengecek apakah sudah ada artikel baru yang di posting.
Website “Psikologi Kita” menggunakan desain antarmuka (interface) pengguna yang simpel, tidak terlalu ramai dan tidak terlalu banyak ornamen. Desain antarmuka pengguna merupakan tampilan di mana pengguna berinteraksi dengan sistem (Fatta, 2007). Desain antarmuka yang digunakan di website Psikologi Kita ini memudahkan pengunjung untuk mengakses atau mencari hal yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah. Hal ini sesuai dengan tujuan desain antarmuka pengguna itu sendiri, yaitu agar setiap pengguna dapat menjalankan setiap aktivitasnya sesuai dengan kebutuhannya (Fatta, 2007). Jadi, walaupun website Psikologi Kita memiliki desain antarmuka pengguna yang simpel, tetapi desain antarmuka pengguna tersebut dapat dengan mudah diakses oleh pengunjung yang ingin mengakses website tersebut.
Secara keseleruhan, website “Psikologi Kita” ini sudah cukup baik, karena melibatkan para psikolog yang berkompeten.

E.     Kekurangan Website “Psikologi Kita”
Website “Psikologi Kita” menyediakan jasa konsultasi gratis secara online yang terbuka bagi siapa saja yang ingin berbagi atau bertanya mengenai permasalahannya kepada para psikolog. Namun konsultasi melalui internet memiliki kekurangan, yaitu para psikolog tidak bisa berhadapan dan berkomunikasi secara langsung dengan klien yang akan berkonsultasi. Sedangkan secara verbal maupun nonverbal klien harus diobservasi selama berkonsultasi.
Selain itu, desain antarmuka (interface) pengguna website “Psikologi Kita” kurang menarik. Walaupun desain antarmuka pengguna sudah sesuai dengan kebutuhan pengunjung, tetapi desain yang kurang menarik (seperti background yang berwarna putih) membuat website “Psikologi Kita” cenderung terlihat kaku.
Jasa konsultasi gratis yang diberikan oleh website “Psikologi Kita” juga memiliki kelemahan. Pertama, para psikolog yang ada di website “Psikologi Kita” seringkali offline, sehingga pengunjung tidak bisa berkonsultasi secara langsung (chatting via yahoo mail) dengan mereka. Jika pengunjung ingin berkonsultasi, pengunjung harus mengirim tulisan mengenai permasalahan mereka melalui e-mail, dan harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan jawaban dari psikolog tersebut.
Kedua, jika pengunjung melakukan konsultasi via e-mail, kurang lebih dalam tiga hari pengunjung akan mendapatkan jawaban dari salah satu psikolog. Tetapi, karena banyaknya pengunjung yang melakukan konsultasi via e-mail, membuat website “Psikologi Kita” terkadang harus menutup ‘layanan curhat’ yang disediakan untuk waktu yang ditentukan, karena para psikolog tersebut harus menjawab pertanyaan mengenai permasalahan yang telah diajukan oleh para pengunjung yang belum sempat terjawab.
F.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil review diatas, dapat disimpulkan bahwa website “Psikologi Kita” sudah baik dalam hal fitur-fitur layanan yang disediakan dalam website-nya, seperti layanan artikel psikologi gratis yang dapat diakses melaluiwebsite maupun e-mail bagi yang sudah menjadi anggota dan juga terdapat layanan psikologi berupa ‘curhat’ dengan para psikolog yang dapat membantu memberikan masukan bagi permasalahan psikologis sehari-hari. Namun meskipun website “Psikologi Kita” sudah baik dalam hal penyediaan fitur layanan yang dapat diakses oleh masyarakat awam, website tersebut masih memiliki sedikit kekurangan, seperti penyediaan artikel psikologi yang tidak berkala. Secara keseluruhan website berbasis psikologi merupakan terobosan baik bagi dunia psikologi itu sendiri karena dapat membantu masyarakat awam dalam mengenali psikis diri sendiri maupun orang lain sehingga mempermudah dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari.



Sumber:
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: ANDI.
Psikologi Kita. (2012). Diperoleh dari http://www.psikologikita.com/


Friday, October 24, 2014

Dampak Sistem Informasi pada Bidang Psikologi

Tugas Softskill
Sistem Informasi Psikologi
Kelompok 4 / 4PA01
Elza Diantika (18511147)
Fitri Jayanthi (12511919)
Indarti Rahmawardani (13511578)
Khairunnisa Nurul Fadilla (13511964)
Kristina Damayanti (14511024)
Restiyani Rizki Utami (15511997)
Suci Rizwarni Octaviana (16511917)

Menurut Hidayat (2014), internet merupakan singkatan dari Interconnected Network, yaitu kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan. Disebut saling terhubung karena internet menghubungkan komputer dan jaringan-jaringan komputer yang berada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar. Semua jaringan yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang disediakan di internet secara gratis.
Internet merupakan dunia tanpa batas. Artinya, semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Oleh sebab itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat pada peraturan-peraturan negara tertentu dan tanpa dibatasi oleh batas-batas wilayah teritorial negara tertentu (Hidayat, 2014).
Internet merupakan salah satu pemicu terjadinya globalisasi karena telah menghilangkan batas-batas dunia. Internet memungkinkan manusia mengakses informasi yang tersimpan di komputer di belahan dunia lain. Internet telah membuat dua orang dari belahan bumi yang berbeda dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, waktu, jarak, dan hukum atau biokrasi suatu Negara (Hidayat, 2014).
Tingginya mobilitas penggunaan internet menuntut jaringan yang fleksibel, sehingga seseorang yang sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun di dalam mobil yang sedang berjalan, sehingga dikembangkannya jaringan tanpa kabel (wireless). Berikut manfaat internet secara umum (Hidayat, 2014):
1.      Mencari informasi (hosting) dan research di internet
Hosting dilakukan seseorang untuk mencari berita, referensi, maupun bacaan. Dengan hosting, pengguna dapat memperoleh informasi yang banyak. Bahkan, pengguna internet banyak yang mengupload hasil penelitian, penulisan, dan karya terbarunya ke internet agar dapat diakses oleh pengguna lain.
2.      Berkirim surat (e.mail)
E-mail merupakan suatu kegiatan berkirim surat melalui media internet. E-mail (Electronic mail) sudah banyak digunakan saat ini dan sangat populer. Di mana pengirim dapat mengirimkan surat secara langsung dan penerima surat yang lokasi tempat tinggalnya berjauhan juga dapat secara langsung menerima surat tersebut dengan syarat keduanya sedang online.
3.      Berbelanja online (e-commerce)
E-commerce (Electronic commerce) adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet memungkinkan orang atau organisasi yang berada pada jarak yang jauh dapat saling berkomunikasi dengan biaya yang murah. Ada banyak bentuk perdagangan secara elektronik yang banyak dilakukan saat ini. Misalnya, internet banking, pembelian dan penyediaan barang, toko online, dan sebagainya. Di Indonesia telah disediakan beberapa website khusus untuk penjualan barang-barang.
4.      Internet banking
Internet banking atau electronic banking (e-banking), cyberbanking, virtual banking, home banking, maupun online banking adalah aktivitas perbankan yang dilakukan dari rumah, kantor, atau tempat-tempat lain dengan memanfaatkan internet. Manfaat adanya internet banking bagi nasabah, yaitu nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi perbankan, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dan di mana saja (asalkan tersedia fasilitas internet). Sedangkan bagi pihak bank, internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional.
5.      Belajar jarak jauh (e-learning)
E-learning atau sering disebut juga dengan e-education adalah kegiatan belajar pada tempat yang saling berjauhan dengan menggunakan media tertentu, misalnya Volp, Skype, dan sebagainya. Di Indonesia yang mempinyai program belajar jarak jauh, misalnya Universitas Terbuka. internet merupakan alat komunikasi yang murah. Internet juga memungkinkan terjadinya dialog seseorang dengan orang lain (one to one communication) dan dialog seseorang dengan banyak orang (one to many communication). Selain itu, internet juga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan tatap muka melalui teleconference. Pemanfaatan internet akan membuat proses belajar jarak jauh menjadi lebih efektif dan hasil yang diperoleh pun akan menjadi lebih maksimal.
6.      Mengobrol (chatting)
Chatting adalah kegiatan atau pola bicara di internet. Jika telepon menggunakan bunyi untuk berkomunikasi, sedangkan chatting di internet menggunakan media tulisan. Sama halnya dengan fasilitas lainnya, dalam internet menawarkan kemudahan, kecepatan, dan biaya yang murah.
Internet merupakan sumber ilmu yang sangat besar dan telah diyakini manfaatnya. Melalui internet, seseorang bisa mengetahui berbagai hal dalam waktu yang singkat. Melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, seseorang dapat menemukan teman-teman yang jauh atau sudah lama tidak bertemu. Manfaat yang besar ini membuat pengguna internet semakin meningkat. Berbagai lapisan masyarakat dari berbagai usia menjadi masyarakat dunia maya yang semakin membesar tersebut (Sanjaya, 2010).
Namun, di balik manfaat yang besar tersebut, juga tersimpan potensi bahaya yang cukup besar. Salah satunya adalah bahaya pornografi. Bukan saja berupa konten pornografi, tetapi juga jebakan-jebakan pornografi dari pengguna dewasa (Sanjaya, 2010).
Teknologi dapat membantu para peneliti mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam melakukan survey. Sebagai contoh, karena seseorang merasa lebih anonim jika “berbicara” dengan komputer dibandingkan dengan jika mengisi kuesioner tertulis, kuesioner melalui komputer dapat mengurangi kecenderungan berbohong (Turner dalam Wade, 2008). Dibandingkan dengan cara tradisional, internet juga menyediakan jumlah sampel yang besar untuk peneliti (psikolog). Para partisipan biasanya terlibat dengan sukarela, dan tidak terseleksi secara acak. Namun, karena jumlah sampel yang diperoleh melalui internet ini kerap sangat besar, hingga ratusan ribu responden, sampel yang diperoleh melalui cara ini dianggap lebih bervariasi (baik dari sudut gender, status social-ekonomi, daerah geografis, dan usia) dibandingkan sampel yang diperoleh melalui cara tradisional. Dengan demikian sampel yang diperoleh melalui dunia web kerap lebih dapat mewakili populasi umum dibandingkan sampel yang diperoleh secara tradisonal (Gosling dalam Wade, 2008). Bahkan walaupun orang-orang dari kelompok khusus hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh responden yang terlibat, jumlah mutlaknya mungkin cukup memadai untuk memberikan informasi yang berguna mengenai kelompok tersebur. Sebagai contoh, dari 1000 orang Amerika, hanya sedikit saja orang Budha yang mungkin memberi respons. Namun, melalui internet yang memungkinkan penelitian dengan sampel besar, mungkin ada ratusan orang Budha yang akan memberikan respons.
Meskipun demikian, studi yang dilakukan melalui internet juga memiliki resiko tertentu (Kraut dalam Wade, 2008). Karena para peneliti tidak dapat secara langsung memonitor konteks pelaksanaan survey, peneliti lebih sulit mengetahui apakah partisipan memahami instruksi dan pertanyaan yang diajukan, serta apakah partisipan mengerjakannya secara serius. Di samping itu, banyak tes dan survey yang terdapat di internet belum divalidasi dan oleh karenanya penarikan kesimpulan mengenai kepribadian atau penyesuaian mental yang didasarkan dari hasil tes melalui internet tersebut dapat membahayakan kesehan mental seseorang.

Suci Rizwarni Octaviana (16511917)
Contoh dampak sistem informasi atau teknologi internet pada bidang psikologi:
Dewasa ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat memiliki berbagai dampak postif maupun negatif. Salah satu contoh dampak positif dari perkembangan teknologi yang ada saat ini adalah masyarakat dapat dengan mudah memperoleh berbagai informasi yang diinginkan dari berbagai sumber, khususnya dari media elektronik seperti internet. Selain itu, berkembangnya teknologi juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah informasi khususnya dalam bidang psikologi yaitu mengenai alat-alat tes psikologis yang tersebar luas dikarenakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga banyak sekali alat-alat tes psikologi yang tidak terjamin lagi kerahasiaannya. Melalui internet informasi tentang tes psikologi maupun layanan tes psikologi secara langsung dapat diperoleh dengan mudah.
Menurut Ancok (2000), kini semakin sulit untuk merahasiakan alat tes karena begitu mudahnya berbagai tes diperoleh melalui internet. Program tes inteligensi seperti tes Raven, dan Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut. Dengan adanya kebocoran tersebut dapat dikhawatirkan banyak biro-biro layanan psikologi yang akan gulung tikar karena masyarakat lambat laun akan memiliki asumsi bahwa mereka tidak perlu lagi untuk datang ke biro-biro layanan psikologi tersebut, baik untuk melakukan tes psikologis maupun untuk berkonsultasi. Hal tersebut diperkuat dengan kemudahan yang masyarakat dapatkan dalam mencari tes-tes psikologi online yang dibutuhkan dan dapat langsung diketahui hasilnya dengan biaya yang relatif murah.
Dengan adanya dampak tersebut, tes-tes psikologis menjadi tidak valid atau dengan kata lain, alat tes tersebut tidak dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, karena subjek yang mengikuti tes sudah mengetahui apa yang akan ia jawab dalam tes. Oleh karena itu, alat tes psikologi harus sangat dijaga kerahasiannya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya karena alat tes psikologi hanya dapat digunakan oleh psikolog maupun orang-orang yang berasal atau bergerak di bidang psikologi.

Sumber :
Ancok, D. (2000). Psikologi dan Tantangan Millenium ke Tiga: Dampak Teknologi Internet Pada Kehidupan Manusia dan Pengelolaan Institusi Pendidikan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Hidayat, N. (2014). Pengertian dan manfaat internet. http://pengetahuanwawasanz.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-manfaat-internet.html diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Sanjaya, R., Wibhowo, C., Adi, A, P. (2010). Parenting untuk pornografi di internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wade, C & Tavris, C. (2008). Psikologi edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sunday, April 6, 2014

Bentuk-bentuk Utama dalam Terapi Supportive, Terapi Reeducative dan Terapi Reconstructive

Terapi Supportive
Terapi supportif adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut. Terapi supportif juga didefinisikan sebagai jenis terapi yang dimaksudkan untuk memberi dorongan, semangat dan motivasi agar klien tidak merasa putus asa. Terapi ini bertujuan untuk menguatkan daya mental yang ada, mengembangkan mekanisme yang baru dan lebih baik untuk mempertahankan control diri dan mengembalikan keseimbangan untuk menyesuaikan diri yang lebih sesuai, itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-  Menduakkan daya tahan mental yang ada
-  Mengembangkan mekanisme yang baru dan lebih baik
-  Mempertahankan kontrol diri
-  Mengembangkan kesimbangan adaptif (kemampuan untuk menyesuaikan diri) jenisnya dapat berupa : kararsisi, persuasi, sugesti, bimbingan.

Tujuan dari terapi supportive adalah :
-  Menaikkan fungsi psikologi dan social
-  Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
-  Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
-  Mencegah terjadinya relaps
-  Bertujuan agar penyesuaian baik
-  Mencegah ketergantungan pada dokter
-  Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

Terapi Reeducative
Tujuan dari reeducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut :
-       Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
-       Terapi sikap (attitude therapy)
-       Terapi wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer)
-       Konseling terapetik
-       Terapi case work
-       Reconditioning
-       Terapi kelompok yang reedukatik
-       Terapi somatik 2

Terapi Reconstructive
Terapi reconstructive adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Tujuannya adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.
Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
-   Psikoanalisis
-   Pendekatan transaksional (transactional therapy)
-   Penyembuhan analitik berkelompok


Sumber:
http://wildawillie.blogspot.com/2013/05/bentuk-bentuk-utama-dalam-terapi.html

Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi

Persamaan Psikoterapi dan Konseling
Persamaan antara konseling dan psikoterapi adalah membantu dan memberikan perubahan, perbaikan kepada klien (yaitu, eksplorasi-diri, pemahaman-diri, dan perubahan tindakan atau perilaku) agar ia dapat sehat dan normal dalam menjalani hidup dan kehidupannya di dunia hingga alam akhir. Keduanya juga, lazim pula mencoba menghilangkan tingkah laku merusak-diri (self-defeating) pada klien.

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
Sebagaimana telah disimpulkan oleh Prof. Dr. Prayitno MSc, Ed dari Bloker (1966), Mowter (1950), Mohler (1971) dan Hansen, dkk (1977), bahwa secara ringkas perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah:

Konseling
1. Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia si individu
2. si individu tidak dianggap sakit mental
3. individu dianggap sebagai orang normal, hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman, yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
4. konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya
5. konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
6. konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.



Psikoterapi
1. Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2. si individu dianggap sakit mental
3. si individu dianggap sebagai orang sakit-ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4. Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya
5. Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
6. terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.


Sumber:
Adz-Dzaky, Hamdani Bakran. 2006. Konseling dan Psikoterapi Islam. Fajar Pustaka Baru: Jogyakarta
Mappiare, Andi. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
http://makalahkitasemua.blogspot.com/2009/10/pengertian-objek-persamaan-dan.html#ixzz2y4dMuWxK

Pengertian Psikoterapi

 Istilah “psikoterapi” berasal dari dua kata, yaitu “psiko atau psyche” dan “terapi”. “Psiko” berarti kejiwaan atau mental dan “terapi” berarti penyembuhan atau usada. Jadi psikoterapi dapat diartikan sebagai “usada jiwa atau usada mental”.
Selain itu, berikut adalah definisi psikoterapi menurut para ahli:
1.      Wohlberg
Psychotherapy is the treatment by psychological means of the problems of an emotional nature in which a trained person deliberately establish a proffesional relationship with the patient with the object of:
- removing, modifying or retarding symptom
- mediating disturbed patterns of behavior
- promoting positive personality growth and development

2.      Corsini
Menurut Corsini, psikoterapi adalah proses interaksi formal 2 pihak (2 orang atau lebih), bertujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distres) pada salah 1 pihak karena tidak berfungsinya atau ketidakmampuan pada fungsi kognitif, afeksi atau perilaku, dengan terapis berusaha mengembangkan memelihara atau mengubahnya dengan menggunakan metode2 sesuai pengetahuan & skill, serta bersifat profesional & legal”.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika Anda tidak sepenuhnya yakin Anda akan mendapat manfaat dari itu.
Definisi secara tepat memang agak sulit diberikan. Hanya saja secara umum dapat dikatakan bahwa: psikoterapi atau usada jiwa atau usada rasa atau usada mental adalah proses formal interaksi antara dua pihak atau lebih. Yang satu adalah profedional penolong dan yang satu adalah oran yang ditolong dengan catatan bahwa interaksi itu menuju pada perubahan atau penyembuhan. Perubahan itu dapat berupa perubahan rasa, pikir, perilaku, kebiasaan yang ditimbulkan dengan adanyatindakan profesional penolong dengan latar belakang ilmu perilaku dan ilmu-ilmu usada yang dikembangkannya.
Pada dasarnya, metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan, tetapi dalam praktek banyak variasi teknik psikoterapi, tergantung pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang sedang dihadapi klien .

Ada beberapa jenis psikoterapi, diantaranya adalah:
1.      Psikoanalisis
2.      Hypnoterapi
3.      Terapi kelompok
4.      Terapi bermain
5.      Psikodrama
6.      Terapi humanistik
7.      Terapi perilaku
8.      Terapi perilaku kognitif
9.      Terapi seni
10.  Konseling

Sumber:
http://blog.uin-malang.ac.id/members/jackliss/activity/69690/