Friday, October 24, 2014

Dampak Sistem Informasi pada Bidang Psikologi

Tugas Softskill
Sistem Informasi Psikologi
Kelompok 4 / 4PA01
Elza Diantika (18511147)
Fitri Jayanthi (12511919)
Indarti Rahmawardani (13511578)
Khairunnisa Nurul Fadilla (13511964)
Kristina Damayanti (14511024)
Restiyani Rizki Utami (15511997)
Suci Rizwarni Octaviana (16511917)

Menurut Hidayat (2014), internet merupakan singkatan dari Interconnected Network, yaitu kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan. Disebut saling terhubung karena internet menghubungkan komputer dan jaringan-jaringan komputer yang berada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar. Semua jaringan yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang disediakan di internet secara gratis.
Internet merupakan dunia tanpa batas. Artinya, semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Oleh sebab itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat pada peraturan-peraturan negara tertentu dan tanpa dibatasi oleh batas-batas wilayah teritorial negara tertentu (Hidayat, 2014).
Internet merupakan salah satu pemicu terjadinya globalisasi karena telah menghilangkan batas-batas dunia. Internet memungkinkan manusia mengakses informasi yang tersimpan di komputer di belahan dunia lain. Internet telah membuat dua orang dari belahan bumi yang berbeda dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, waktu, jarak, dan hukum atau biokrasi suatu Negara (Hidayat, 2014).
Tingginya mobilitas penggunaan internet menuntut jaringan yang fleksibel, sehingga seseorang yang sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun di dalam mobil yang sedang berjalan, sehingga dikembangkannya jaringan tanpa kabel (wireless). Berikut manfaat internet secara umum (Hidayat, 2014):
1.      Mencari informasi (hosting) dan research di internet
Hosting dilakukan seseorang untuk mencari berita, referensi, maupun bacaan. Dengan hosting, pengguna dapat memperoleh informasi yang banyak. Bahkan, pengguna internet banyak yang mengupload hasil penelitian, penulisan, dan karya terbarunya ke internet agar dapat diakses oleh pengguna lain.
2.      Berkirim surat (e.mail)
E-mail merupakan suatu kegiatan berkirim surat melalui media internet. E-mail (Electronic mail) sudah banyak digunakan saat ini dan sangat populer. Di mana pengirim dapat mengirimkan surat secara langsung dan penerima surat yang lokasi tempat tinggalnya berjauhan juga dapat secara langsung menerima surat tersebut dengan syarat keduanya sedang online.
3.      Berbelanja online (e-commerce)
E-commerce (Electronic commerce) adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet memungkinkan orang atau organisasi yang berada pada jarak yang jauh dapat saling berkomunikasi dengan biaya yang murah. Ada banyak bentuk perdagangan secara elektronik yang banyak dilakukan saat ini. Misalnya, internet banking, pembelian dan penyediaan barang, toko online, dan sebagainya. Di Indonesia telah disediakan beberapa website khusus untuk penjualan barang-barang.
4.      Internet banking
Internet banking atau electronic banking (e-banking), cyberbanking, virtual banking, home banking, maupun online banking adalah aktivitas perbankan yang dilakukan dari rumah, kantor, atau tempat-tempat lain dengan memanfaatkan internet. Manfaat adanya internet banking bagi nasabah, yaitu nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi perbankan, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dan di mana saja (asalkan tersedia fasilitas internet). Sedangkan bagi pihak bank, internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional.
5.      Belajar jarak jauh (e-learning)
E-learning atau sering disebut juga dengan e-education adalah kegiatan belajar pada tempat yang saling berjauhan dengan menggunakan media tertentu, misalnya Volp, Skype, dan sebagainya. Di Indonesia yang mempinyai program belajar jarak jauh, misalnya Universitas Terbuka. internet merupakan alat komunikasi yang murah. Internet juga memungkinkan terjadinya dialog seseorang dengan orang lain (one to one communication) dan dialog seseorang dengan banyak orang (one to many communication). Selain itu, internet juga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan tatap muka melalui teleconference. Pemanfaatan internet akan membuat proses belajar jarak jauh menjadi lebih efektif dan hasil yang diperoleh pun akan menjadi lebih maksimal.
6.      Mengobrol (chatting)
Chatting adalah kegiatan atau pola bicara di internet. Jika telepon menggunakan bunyi untuk berkomunikasi, sedangkan chatting di internet menggunakan media tulisan. Sama halnya dengan fasilitas lainnya, dalam internet menawarkan kemudahan, kecepatan, dan biaya yang murah.
Internet merupakan sumber ilmu yang sangat besar dan telah diyakini manfaatnya. Melalui internet, seseorang bisa mengetahui berbagai hal dalam waktu yang singkat. Melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, seseorang dapat menemukan teman-teman yang jauh atau sudah lama tidak bertemu. Manfaat yang besar ini membuat pengguna internet semakin meningkat. Berbagai lapisan masyarakat dari berbagai usia menjadi masyarakat dunia maya yang semakin membesar tersebut (Sanjaya, 2010).
Namun, di balik manfaat yang besar tersebut, juga tersimpan potensi bahaya yang cukup besar. Salah satunya adalah bahaya pornografi. Bukan saja berupa konten pornografi, tetapi juga jebakan-jebakan pornografi dari pengguna dewasa (Sanjaya, 2010).
Teknologi dapat membantu para peneliti mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam melakukan survey. Sebagai contoh, karena seseorang merasa lebih anonim jika “berbicara” dengan komputer dibandingkan dengan jika mengisi kuesioner tertulis, kuesioner melalui komputer dapat mengurangi kecenderungan berbohong (Turner dalam Wade, 2008). Dibandingkan dengan cara tradisional, internet juga menyediakan jumlah sampel yang besar untuk peneliti (psikolog). Para partisipan biasanya terlibat dengan sukarela, dan tidak terseleksi secara acak. Namun, karena jumlah sampel yang diperoleh melalui internet ini kerap sangat besar, hingga ratusan ribu responden, sampel yang diperoleh melalui cara ini dianggap lebih bervariasi (baik dari sudut gender, status social-ekonomi, daerah geografis, dan usia) dibandingkan sampel yang diperoleh melalui cara tradisional. Dengan demikian sampel yang diperoleh melalui dunia web kerap lebih dapat mewakili populasi umum dibandingkan sampel yang diperoleh secara tradisonal (Gosling dalam Wade, 2008). Bahkan walaupun orang-orang dari kelompok khusus hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh responden yang terlibat, jumlah mutlaknya mungkin cukup memadai untuk memberikan informasi yang berguna mengenai kelompok tersebur. Sebagai contoh, dari 1000 orang Amerika, hanya sedikit saja orang Budha yang mungkin memberi respons. Namun, melalui internet yang memungkinkan penelitian dengan sampel besar, mungkin ada ratusan orang Budha yang akan memberikan respons.
Meskipun demikian, studi yang dilakukan melalui internet juga memiliki resiko tertentu (Kraut dalam Wade, 2008). Karena para peneliti tidak dapat secara langsung memonitor konteks pelaksanaan survey, peneliti lebih sulit mengetahui apakah partisipan memahami instruksi dan pertanyaan yang diajukan, serta apakah partisipan mengerjakannya secara serius. Di samping itu, banyak tes dan survey yang terdapat di internet belum divalidasi dan oleh karenanya penarikan kesimpulan mengenai kepribadian atau penyesuaian mental yang didasarkan dari hasil tes melalui internet tersebut dapat membahayakan kesehan mental seseorang.

Suci Rizwarni Octaviana (16511917)
Contoh dampak sistem informasi atau teknologi internet pada bidang psikologi:
Dewasa ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat memiliki berbagai dampak postif maupun negatif. Salah satu contoh dampak positif dari perkembangan teknologi yang ada saat ini adalah masyarakat dapat dengan mudah memperoleh berbagai informasi yang diinginkan dari berbagai sumber, khususnya dari media elektronik seperti internet. Selain itu, berkembangnya teknologi juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah informasi khususnya dalam bidang psikologi yaitu mengenai alat-alat tes psikologis yang tersebar luas dikarenakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga banyak sekali alat-alat tes psikologi yang tidak terjamin lagi kerahasiaannya. Melalui internet informasi tentang tes psikologi maupun layanan tes psikologi secara langsung dapat diperoleh dengan mudah.
Menurut Ancok (2000), kini semakin sulit untuk merahasiakan alat tes karena begitu mudahnya berbagai tes diperoleh melalui internet. Program tes inteligensi seperti tes Raven, dan Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut. Dengan adanya kebocoran tersebut dapat dikhawatirkan banyak biro-biro layanan psikologi yang akan gulung tikar karena masyarakat lambat laun akan memiliki asumsi bahwa mereka tidak perlu lagi untuk datang ke biro-biro layanan psikologi tersebut, baik untuk melakukan tes psikologis maupun untuk berkonsultasi. Hal tersebut diperkuat dengan kemudahan yang masyarakat dapatkan dalam mencari tes-tes psikologi online yang dibutuhkan dan dapat langsung diketahui hasilnya dengan biaya yang relatif murah.
Dengan adanya dampak tersebut, tes-tes psikologis menjadi tidak valid atau dengan kata lain, alat tes tersebut tidak dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, karena subjek yang mengikuti tes sudah mengetahui apa yang akan ia jawab dalam tes. Oleh karena itu, alat tes psikologi harus sangat dijaga kerahasiannya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya karena alat tes psikologi hanya dapat digunakan oleh psikolog maupun orang-orang yang berasal atau bergerak di bidang psikologi.

Sumber :
Ancok, D. (2000). Psikologi dan Tantangan Millenium ke Tiga: Dampak Teknologi Internet Pada Kehidupan Manusia dan Pengelolaan Institusi Pendidikan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Hidayat, N. (2014). Pengertian dan manfaat internet. http://pengetahuanwawasanz.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-manfaat-internet.html diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Sanjaya, R., Wibhowo, C., Adi, A, P. (2010). Parenting untuk pornografi di internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wade, C & Tavris, C. (2008). Psikologi edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga.