Sunday, April 21, 2013

Teori Kepribadian Sehat


TULISAN 1

Teori Kepribadian Sehat

A. Allport


Pandangannya tentang manusia lebih teologi. Kepribadian manusia, sampai taraf tertentu di pengaruhi pengalaman masa lalu, namun perilaku yang membuat “manusia” adalah yang dimotivasi ekspetasi tentang masa depan. Dengan kata lain, kita adalah pribadi yang sehat sampai pada taraf ketika kita membuat dan mencari tujuan serta aspirasi untuk masa depan. Setiap orang berbeda dari yang lain karena memiliki tujuan dan intensi yang dibangunnya sendiri.


Allport hanya menempatkan penempatan yang tidak terlalu besar tentang pertumbuhan kepribadian pada faktor sosial. Ia menyadari pentingnya pengaruh lingkungan dalam membantu pembentukan kepribadian, Allport menekankan bahwa kepribadian memiliki kehidupan sendiri. Cara kita bereaksi terhadap dorongan-dorongan kultural bergantung pada kepribadian kita yang unik dan motivasi dasar kita.

Allport memiliki pandangan optimistik tentang kemanusiaan dengan mempertahankan pendapatnya bahwa manusia memiliki setidaknya kebebasan yang terbatas. Manusia berorientasi terhadap tujuannya, proaktif dan termotivasi oleh beragam pendorong yang kebanyakan berada di dalam ranah kesadaran. Perbedaan dan persamaan manusia sangat penting, namun perbedaan dan keunikan individu mendapatkan penekanan yang lebih besar dalam psikologi Allport.


B. Carl Rogers

Rogers percaya bahwa orang – orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan – kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka kontrol. Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien, pengalaman – pengalamannya sendiri.

Motivasi Orang sehat (Aktualisasi Diri)

Aktualisasi diri yang memelihara dan meningkatkan semua segi individu dalam sistem kepribadian. Kecenderungan aktualisasi memungkinkan organisme dapat bertahan hidup dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan – kebutuhan dasar jasmani.

Makhluk hidup memiliki prinsip untuk tetap dapat hidup serta adanya dorongan untuk maju , adaptasi dalam sebuah lingkungan, serta mengembangkan dirinya sehingga Roger percaya kecenderungan aktualisasi ditemukan dalam semua makhluk hidup.

Perkembangan Diri

  • Self Concept adalah gambaran yang dibentuk melalui suatu akibat dan akan bertambah kompleks interaksi – interaksi dengan orang lain.
  • Penghargaan positif (Positive Regard), yaitu kebutuhan yang memaksa agar terpuaskan dalam pribadi.
  • Penghargaan positif bersyarat (Conditional Positive Regard) dimana kebutuhan yang diberikan dengan rasa tulus , kenyamanan dan tidak akan hilang rasa kasih tersebut.
  • Penghargaan positif tanpa bersyarat (Unconditional Positive Regard) adalah kebebasan yang diberikan kenyamanan serta kasih tanpa memperlihatkan dengan norma – norma yang telah ada.

5 sifat orang yang berfungsi sepenuhnya menurut Rogers:
1. Keterbukaan pada Pengalaman
Kepribadian yang sangat fleksibel, tidak hanya melihat dari sudut pengalaman - pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, namun juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan – kesempatan persepsi dan ungkapan baru.

2. Kehidupan Eksistensial

Kepribadian yang sehat dan terbuka kepada segala momen yang terjadi serta terdapat struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respon atas pengalaman momen berikutnya.

3. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang sendiri

Sebagai pengalaman yang menghidupkan individu agar jauh lebih sehat dengan mempertimbangkan segi situasi serta memperhitungkan keputusan yang akan memuaskan.

4. Perasaan Bebas

Melihat dari berbagai pilihan serta tidak memiliki perasaan bebas dikarenakan terlalu melihat masa depan tergantung hanya pada diri sendiri dan pandangan yang masih terlalu sempit.

5. Kreativitas

Spontan, memiliki penyesuaian diri yang pasif dan tidak menghiraukan orang lain dapat menerima perlakuan serta tingkah laku mereka. Rogers memberikan persepsi tentang sifat aktualisasi dalam diri, agresifitas, persepsi lingkungan serta melihat konsekuensi dari prilaku individu dari suatu lingkungan. Ia mempertahankan kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui sudut pandang pribadi klien, pengalaman – pengalamannya sendiri, demikian dalam kehidupan profesionalnya, ia percaya akan pengalaman kliennya. Realitas sangat tergantung dari penglaman – pengalaman perseptual seseorang.

C. Abraham Maslow

Maslow menjelaskan kesehatan kepribadian bukan hanya dari sisi orang yang memilki kepribadian yang kurang, seperti orang gila atau hal keadaaan terburuk, tapi ia memberikan pandangan bahwa kelebihan orang sehat dan kurang normal harus juga dipahami.

Ia menyelidiki individu – individu tersebut dengan menggunakan teknik interview, asosiasi bebas, dan projective techniques dengan orang – orang yang sudah mati dan menyimpulkan semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan – kebutuhan instinktif. Kebutuhan-kebutuhan universal mendorong untuk bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri kita.

Dalam pandangan humanistik, manusia memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang mereka capai. Maslow berpendapat bila kita dapat melepaskan potensi itu, maka kita semua dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal yang ditemukan dalam orang – orangnya yang mengaktualisasi diri.

Dorongan Kepribadian

Semua manusia memiliki kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Dalam memuaskan kebutuhan yang berada dalam tingkatan terendah. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan memiliki dan dicinta, kebutuhan akan penghargaan, dan aktualisasi diri.

Sifat – sifat Pengaktualisasi Diri

Aktualisasi diri adalah kebutuhan instinktif, namun aktualiasi diri sangat bergantung pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang memudahkan atau menghambat perkembangannya kelak.

Berbagai pengaktualisasikan diri :
·         Mengamati realitas secara efisien
·         Penerimaan umum atas kodrat, orang lain dan diri sendiri
·         Spontanistas, kesederhanaan, kewajaran
·         Kebutuhan akan privasi dan independensi
·         Minat sosial
·         Hubungan antar pribadi
·         Kreativitas 

Orang yang yang mengaktualisasi diri secara baik adalah orang – orang yang sopan santun, jujur, dan penuh perhatian dan masyrakat dapat menjadi tempat kehidupan yang lebih cocok bila lebih banyak di antara kita menampilkan sifat – sifat ini.

D. Erich Fromm

Fromm melihat kepribadian sebagai produk kebudayaan. Ia percaya kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu. Masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif yang kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.

Sebagai hasil perkembangan dari analisis-analisis historisnya, Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberartian. Menurutnya, kita adalah makhluk yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah, kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam. Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.

Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, dan khayal. Terdapat kebebasan kepribadian yang lebih besar dalam interaksi-interaksi dengan orang-orang lain dan dengan Tuhan, dan peranan-peranan sosial lebih fleksibel. Tentu saja, kita mencapai perasaan bebas yang lebih besar dengan mengorbankan ikatan-ikatan yang telah memberikan perasaan aman dan perasaan memiliki. Ciri kondisi manusia ialah perasaan isolasi dan alienasi, tidak hanya dari alam tetapi juga dari masyarakat dan sesama kita manusia.

Dorongan Kepribadian

Semua manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaannya terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.


   5 kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan menurut Fromm:

1. Hubungan
Fromm percaya pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Beberapa cara untuk menemukan hubungan adalah destruktif (tidak sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal, seperti Tuhan. Kemungkinan lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan dunia dengan menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya.
2. Trasendensi
Erat hubungannya dengan kebutuhan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan, manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri.
3. Berakar cara yang ideal
Dengan mepertahankan ikatan-ikatan sumbang dalam setiap tingkat,  seseorang menutup pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia. Situasi ini tidak membiarkan perhatian, pembagian, dan partisipasi penuh dengan dunia pada umumnya yang merupakan suatu syarat untuk kesehatan psikologis.
4. Perasaan identitas
Proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Sejauh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri (selfhood) tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga, suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain. Dengan cara ini, identitas ditentukan berdasarkan kualitas-kualitas suatu kelompok, bukan berdasarkan kualitas-kualitas diri.
5. Kerangka orientasi dasar
Semakin objektif persepsi kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin matang dan semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan. Suatu yang kurang ideal dalam membangun suatu kerangka orientasi adalah lewat irasionalitas.

Kepribadian yang sehat menurut Fromm adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang sehat menurut Fromm ditandai beberapa hal antara lain pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan Tuhan. Transendensi (kebutuhan untuk melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta menjadi pencipta yang aktif-kreatif). Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan identitas sebagai individu yang unik. Memiliki kerangka orientasi (frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai peristiwa.

Sumber :
Hall. S. C, Lindzey. G. 1993. Psikologi Kepribadian 2. Yogyakarta: Kanisius.
Kholil Lur Rochman. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press.
Chaplin. J. P. 1981. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Schultz Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

No comments:

Post a Comment