A. Definisi Pengaruh Menurut Para Ahli
Sebuah kekuasaan sangat berhubungan erat dengan
pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa antara kekuasaan
dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya beberapa ahli menguraikan keduanya
berdasarkan pendapat apakah kekuasaan dan pengaruh merupakan dua konsep yang
berbeda atau salah satu diantaranya merupakan konsep pokok dan yang lainnya
merupakan bentuk khususnya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pengaruh:
WIRYANTO
Pengaruh
merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri
lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang
dipengaruhi.
M.
SUYANTO (AMIKOM YOGYAKARTA)
Pengaruh
merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
UWE
BECKER
Pengaruh
adalah kemampuan yang terus berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak
begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
(involed is formatif vermogen dat - in tegens telling
tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van belangen).
NORMAN
BARRY
Pengaruh
adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak
dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya
(influence is a type of power in that a person who is
influenced to act in a certain way may be said to be caused so to act, even
though an overt threat of santions will not be the motivating force).
ROBERT
DAHL
A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu
yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
SOSIOLOGI
PEDESAAN
Pengaruh
merupakan kekuasaan yang mengakibatkan perubahan perilaku orang lain atau
kelompok lain.
BERTRAM
JOHANNES OTTO SCHRIEKE
Pengaruh
merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya
ALBERT
R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh
adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan
JON
MILLER
Pengaruh
merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia
B. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Secara
definisi, masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang salingberinteraksi
dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan
individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan
kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah
masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik.
Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari
adannya daya intelektual dan perbuatan.
Oleh
karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan
perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah
perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di
dalam masyarakat.
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad
untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perubahan masyarakat akan berimplikasi
terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol
sosial yang dapat mendidik manusia.
Perilaku adalah respon
individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan
mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak :
- Courage: diperlukan keberanian,kebulatan,tekad dan keteguhan hati
- High confidence: kekuatan penggerak hidup anda
- Attitude: mental yang positif
- New action: tindakan yang benar-benar konsisten
- Goal: target atau tujuan yang benar-benar diinginkan
- Excellence :menjadi yang terbaik
- Courage: diperlukan keberanian,kebulatan,tekad dan keteguhan hati
- High confidence: kekuatan penggerak hidup anda
- Attitude: mental yang positif
- New action: tindakan yang benar-benar konsisten
- Goal: target atau tujuan yang benar-benar diinginkan
- Excellence :menjadi yang terbaik
C. Model Mempengaruhi Orang Lain dan
Perannya dalam Psikologi Manajemen
Cara
mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi
Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan
dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:
· Logical
argument (logos), yaitu penyampaian
ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah
disinggung dalam komponen data.
· Psychological/
emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi
positif maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat
kita berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan
efek emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan
membuat kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi
negatif.
· Argument
based on credibility (ethos), yaitu
ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate atau audience karena komunikator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti
nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita
menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena
kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
Menurut
Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan
agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu
agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya:
· Pendekatan
berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga
bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
· Pendekatan
berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience
atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah
maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk
mencegah DBD.
· Pendekatan
berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu
dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi
yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau
menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
· Pendekatan
berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/ komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau
negative. Misalnya, iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun
keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi
dari komunikator. Misalnya pendekatan berdasarkan humor dikombinasikan dengan
pendekatan berdasarkan diksi. Ataupun pendekatan berdasarkan ketakutan
dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan bukti.
D. Wewenang dan Peran Wewenang dalam
Manajemen
Pengertian Wewenang
Wewenang
(authority) adalah hak untuk
melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Penggunaan wewenang secara
bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektivitas organisasi. peranan pokok
wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda
formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun
organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar
kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang
resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga
tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Wewenang Lini, Staf dan Fungsional
1. Wewenang
lini
Adalah
wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan
langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah
dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui
tingkatan organisasi.
2. Wewenang
staf
Adalah
hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia
ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai staf
yaitu dengan menganalisa melalui metode kuesioner, metode observasi, metode
wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok
kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
a. Pengetahuan
yang luas tempat diamana dia bekerja
b. Punya
sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan
yang baik dan kepandaian yang ramah
c. Punya
semangat kerja sama yang ramah
d. Kestabilan
emosi dan tingkat laku yang sopan
e. Kesederhanaan
f. Kemauan
baik dan optimis
Kualifikasi
utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi.
Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya, administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab
serta akuntabilitas. yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya
loyalitas yang tinggi. Wewenang staf yaitu hak para staf atau spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia yang tinggi.
Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditujuk yaitu:
Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditujuk yaitu:
1. Menetapkan
dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2. Melimpahkan
sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3. Orang
yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
agar tercapainya tujuan
4. Menerima
hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan.
3. Wewenang
staf fungsional
Adalah
hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.
Chester
Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat
kewenangan bila memenuhi:
1. Memahami
komunikasi tersebut
2. Tidak
menyimpang dari tujuan organisasi
3. Tidak
bertentangan dengan kepeningan pribadi
4. Mampu
secara mental dan fisik untuk mengikutinya
Delegasi
Wewenang
Untuk mancapai tujuan organisasi yang
efektif dan efisien, maka perlu adanya pendelegasian tugas dari atasan ke
bawahan. Pendelegasian tugas ini juga harus dibarengi dengan pendelegasian
wewenang, sebab pendelegasian tugas tanpa pendelegasian wewenang sama halnya
orang mau pergi tapi tak punya uang. Delegasi dapat diartikan sebagai
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal dari atasan kepada orang lain
untuk melaksanakan tugas tertentu. Sedang delegasi wewenang diartikan sebagai
proses pengalihan wewenang dari atasan kepada orang yang ditunjuk. Hal yang
perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditunjuk
yaitu:
1. Menetapkan
dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2. Melimpahkan
sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3. Orang
yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
agar tercapainya tujuan.
4. Menerima
hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan.
Alasan-alasan Pendelegasian
Beberapa alasan yang mendasari manager mau mendelegasikan tugasnya lepada orang lain, yaitu:
Beberapa alasan yang mendasari manager mau mendelegasikan tugasnya lepada orang lain, yaitu:
1. Tugas
manager bukan hanya pada satu kegiatan saja, oleh karena itu tugas yang
dianggap orang lain bisa melakukannya, dilimpahkan kepada orang yang ditunjuk.
hal ini agar tercapai efektivitas dan efisiensi kerja.
2. Manager
lebih memperhatikan pada tugas-tugas yang perlu penanganan lebih serius dan
penting demi kelangsungan organisasi.
3. Manager
tidak harus mempelajari semua permasalahan dan pengetahuan karena adanya
keterbatasan-keterbatasan.
4. Mendorong
dan mengembangkan bawahan yang menerima pelimpahan wewenang.
Delegasi dibutuhkan karena manajer mungkin hanya
menguasai “the big picture”, tidak cukup mengerti secara terperinci dan tidak
selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.
Sehingga untuk mengefisienkan penggunaan sumber daya, pelaksanaan tugas
tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin di
mana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Sumber:
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pengaruh_info2117.html
http://firdhaatifah.blogspot.com/2013/09/psikologi-manajemen.html
http://wahyudik.blogspot.com/2013/09/psikologi-manajemen.html
http://tkampus.blogspot.com/2011/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
http://okvawahyuni.blogspot.com/2012/10/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pengaruh_info2117.html
http://firdhaatifah.blogspot.com/2013/09/psikologi-manajemen.html
http://wahyudik.blogspot.com/2013/09/psikologi-manajemen.html
http://tkampus.blogspot.com/2011/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
http://okvawahyuni.blogspot.com/2012/10/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
No comments:
Post a Comment